Bisnis Kuliner berbasis Teknologi



Bisnis kuliner banyak menuai kesuksesan dengan keuntungan yang tak kalah besar dengan bisnis dibidang lain. Memang sangat butuh kesabaran dan ketekunan agar bisnis ini menjadi lebih berkembang dengan pesat.
Saya cukup familiar dengan bisnis ini karena sudah bertahun-tahun membantu mama menjalankan usaha rumah makannya. Dan hasilnya, walaupun tidak menjadikan keluarga kami menjadi orang kaya, tapi cukuplah untuk membantu keuangan keluarga. Bahkan dapat menyekolahkan saya dan adik-adik saya sampai saat ini. Kata orang, usaha yang tidak pernah ada matinya adalah usaha kuliner. Tentu saja, karena orang pasti perlu makan dan memang biasanya usaha rumah makan jarang sepi pengunjung.
Sayangnya, saya tidak punya bakat dan minat dalam urusan dapur. Entah kenapa kemampuan memasak mama tidak menurun kepada anaknya ini. Lagipula, menjalankan bisnis kuliner sama artinya dengan siap kerja tanpa kenal waktu. Berhubung saya tidak piawai dalam hal kuliner, maka saya akan padukan bisnis kuliner saya ini dengan keinginan saya yang terpendam yaitu robot. Ya, kenapa saya memilih robot, karena robot dapat dijadikan alternative sebagai pembantu pekerjaan kita. Apalagi pekerjaan yang cukup banyak dan menyita tenaga. Tentunya saya tidak perlu khawatir dengan tertundanya pekerjaan, karena robot tidak mengenal lelah dan malas seperti manusia. Dan lagi saya tidak perlu mengeluarkan uang gaji bulanan untuk karyawan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia4Y_f4pyc7trJmBmeXdsiMT32CIKKg-M9JmFoH_E7viILR3nL-UypzDKEJhs2EStCjybLjWWWn4mTv0Jr-lX6t-Sfa5KhBe85q9oMGfx49W97jdeWJdL3OLoBAoQi4_pfmVaimoMiwDgp/s1600/robot+jepang+motoman.jpgBisnis impian yang akan saya dirikan adalah usaha kuliner berbasiskan teknologi. Dimana semua staf yang berada di dalamnya merupakan robot-robot ciptaan saya sendiri. Robot Humanoid (seperti manusia) yang dapat melakukan pekerjaan manusia sehari-hari. Mulai dari pelayan, staf kantor sampai kokinya pun robot yang dibuat dengan sedemikian rupa mirip dengan manusia. Tidak hanya kemampuannya yang handal dalam melayani pengunjung, robot-robot itu pun handal dalam mengurus bagian kantor restoran dan memasak. Untuk melakukan pemesanan, pengunjung bisa menggunakan layar sentuh yang tersedia di setiap meja restoran. Melalui program komputerisasi, sang robot pelayan akan menerima perintah pesanan pengunjung. Kemudian robot pelayan akan berjalan menuju dapur untuk memberikan pesanan pelanggan kepada robot koki. Bila pesanan sudah selesai, robot pelayan akan membawakan pesanan dan menyajikannya.
Tidak seperti robot restaurant yang ada di Bangkok, Thailand, yang hanya dapat menghidangkan menu pesanan dan menunjukkan keahliannya yaitu menari, robot saya ini dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung, respon suara dan mimik wajah akan saya buat semirip mungkin dengan manusia. Robot pelayan saya akan memberikan pelayanan ramah yang menyenangkan. Sebenarnya ini adalah hal dasar dan sangat manusiawi, karena tidak ada satupun orang yang suka kalau dilayani dengan buruk. Semua orang suka keramahan, senyuman, dan ucapan tulus seperti "selamat datang" atau "terima kasih". Saya akan buat robot saya murah senyum, dan mendengarkan keluhan pelanggan dengan baik layaknya pelayan manusia pada umumnya.
Hal ini akan menjadi daya tarik pengunjung yang datang bahkan walau hanya sekedar mampir untuk melihat. Dengan adanya nilai lebih seperti ini kepada pelanggan, maka saya telah melangkah lebih maju dari para pesaing bisnis kuliner yang lain. Contoh dari pemberian nilai lebih ini adalah potongan harga, memberikan souvenir, parkir gratis, adanya hotspot, dan dapat berfoto-ria gratis dengan para robot. Karena disini saya akan dituntut bepikir kreatif untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
Menu makanan yang ada di restoran saya nanti akan sangat lezat karena kondisi bahan-bahan yang digunakan dijamin pasti masih segar. Harganya juga terbilang terjangkau. Agar dapat dinikmati oleh kalangan manapun. Menu yang disajikan juga bermacam-macam, mulai dari menu nusantara sampai mancanegara. Karena target pasar saya adalah mencakup semua kalangan dan lingkungan. Visi saya adalah semua pelanggan kalangan bawah sampai atas harus dapat menikmati sensasi makan dilayani oleh robot-robot. Asal jangan sampai pengunjungnya pun robot juga J
Setelah saya sukses dengan bisnis saya ini, saya akan membuka training bagi yang ingin belajar membuat robot secara gratis. Hasilnya akan saya sumbangkan dan membuka yayasan bagi penyandang cacat. Memang dengan begini saya malah akan menambah angka pengangguran di Indonesia. Tapi disisi lain saya memberikan kesempatan pada mereka yang ingin mencicipi bagaimana kecanggihan teknologi diluar batas kemampuan manusia itu sendiri.
Description: http://www.metrotvnews.com/image.php?image=bank_images/actual/73831.jpgWalaupun ide saya ini sedikit mencontek dari sang pelopor yaitu restoran hajime yang ada di Bangkok,Thailand. Saya harap dengan perjuangan dan tekad yang keras saya akan menggapai bisnis impian saya yang agak tidak masuk akal ini. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat, namun usaha keras dan sikap pantang menyerah saya akan membuahkan hasil yang dapat saya nikmati di masa yang akan datang.
Saya yakin bahwa sebuah impian, jika disertai dengan keyakinan kuat dan kerja keras, serta dilandasi komitmen perjuangan tanpa henti, akan memberi hasil yang gemilang.
Amin ya Rabb..

Tags:

Share:

0 comments